Peberdaan
Prasangka dan Diskriminasi
Sikap
yang negatif terhadap sesuatu, disebut Prasangka. Walaupun dapat kita garis
bawahi prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Prasangka bersumber dari
suatu sikap. Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan
sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu dan tidak
dapat dipisahkan.
Seseorang yang
mempunyai prasangka rasial biasanya bertindak diskriminasi terhadap yang
diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif
tanpa latar belakang pada suatu prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang
yang berprasangka dapat saja berperilaku tidak diskriminatif.
Sikap berprasangka
jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman
atau aoa yang didengar. Lebih-lebih lagi bila sikap berprasangka itu muncul
dari jalan fikiran sepintas, untuk kemudian disimpulkan dan dibuat pukul rata
sebagai sifat dari seluruh anggota kelompok sosial tertentu.
-
Sebab-Sebab
Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi
a.
Berlatar belakang sejarah
b.
Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio - kultural dan situasional
c.
Bersumber dari faktor kepribadian
d.
Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
-
Daya
Upaya Untuk Mengurangi/Menghilangkan
Prasangka dan Diskriminas
a.
Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b.
Perluasan kesempatan belajar
c.
Sikap terbuka dan sikap lapang
Etnosentrisme
Setiap
suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas kebudayan, yang sekaligus
menjadi suatu kebanggaan mereka. Suku bangsa, ras tersebut dalam kehidupan
sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma - norma, nilai - nilai yang
terkandung dan tersirat dalam kebudayan tersebut.
Etnosentrisme ialah
suatu kecendrungan yang menganggap nilai - nilai dan norma - norma
kebudayaannya sendiri dengan suatu yang prima, terbaik, mutlak dan
dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan
kebudayaan lain.
Etnosentrisme nampaknya
merupakan gejala sosial yang universal dan sikap yang demikian biasanya
dilakukan secara tidak sadar. Dengan demikian etnosentrisme merupakan
kecenderungan tak sadar untuk menginterprestasikan atau menilai kelompok lain
dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku
berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes. Akibatnya etnosentrisme penampilan
yang etnosentrik, dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman dalam
berkomunikasi. Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideologi
Chauvinisme pernah dianut oleh orang - orang German pada jaman Nazi Hitler.
Mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa - bangsa lain dan
memandang bangsa - bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, nista dan
sebagainya.
Daftar
Pustaka
0 komentar