Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
-
Ilmu
Pengetahuan
Ilmu
atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan,
dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu
bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang
dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.
- Teknologi
Teknologi
adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api
telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda
telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka.
Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan
Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan
manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua
teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang
semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai
senjata nuklir.
Teknologi
telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak
kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk
ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang.
Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki,
yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan dan merusak
Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi
nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang
efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada
awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan
norma-norma tradisional.
-
Ilmu
Pengetahuan Teknologi dan Nilai
Berbicara
mengenai Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai sering dikaitkan dengan nilai
atau moral. Hal ini lebih besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya
melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi
se\ring kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya.
Keadaan
demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan
pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat, dengan
orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang terkadang harus
dibayar lebih mahal. Masalah Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai, terjadi
perdebatan sengit dalam mendudukperkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu dan
teknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran yaitu, yang
menyatakan ilmu bebas nilai dan yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai.
Sebenarnya
yang penting dalam permasalahan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai tersebut
mengaitkan dalam konteks yang bagaimana kedua pemikiran itu dapat dinyatakan.
Sikap lain terhadap permasalahan ini ada yang menyatakan kita tidak perlu
mengaitkan antara ilmu dan nilai. Pendapat tersebut kurang dapat
dipertanggungjawabkan, mengingat nilai atau moral merupakan hal yang mendasar
dalam kehidupan manusia, dan kita sudah merasakan dan melihat akibat tidak
terkaitnya nilai atau moral dengan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Nilai.
-
Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan
masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan
komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif,
dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan,dll.
Daftar
Pustaka
0 komentar