Nama : Dimas Prayogo
Kelas : 1 KB 05
NPM : 22112142
Pengertian
Individu
Individu
berasal dari kata individum
(Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut
konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai
mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup
yang meliputi raga, rasa, rasio,
dan rukun.
- Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
- Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
- Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
- Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Pertumbuhan
Individu dan Faktor yang Mempengaruhinya
Perkembangan manusia yang wajar dan
normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam
arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang
mempunyai ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara
para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju
kearah yang lebih maju, dan lebih dewasa.
Dalam membahas pertumbuhan itu bermacam-macam aliran, namun pada
garis besarnya dapat di golongkan ke dalam tiga faktor, yaitu:
- Pendirian Nativistik, Menurut para ahli dari golongan ini menunjukkan berbaagai kesempatan ataukemiripan antaraorang tua dengan anaknya.Misalnya dengan adanya suatu keahlian yanga dimiliki oleh salah atu orang tua maka kemungkinan besar sang anak pun akan memiliki keahlian yang sama.
- Pendirian Empiristik dan environmentalistik, Pendirian ini berlawanan dengan pendirian nativistik. Para ahli berpendapat, bahwa pertumbuhan individu semata-mataa tergantung pada lingkungan, sedang dasar tidak berperan sama sekali.
- Pendirian konvergensi dan interaksionisme, Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan
psikologi , Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa
kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
1. Masa vital,
yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun
Pada masa vital ini individu
menggunakan funsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya.
Menurut Frued, tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa
oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatandan ketidaknikmatan.
2. Masa estetik,
yaitu dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun
Masa estetik disebut sebagai masa
pertumbuhan rasa keindahan. Sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa
ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi panca indera. Dalam masa ini
pula munculnya gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara umur 3 sampai 5
tahun.
3. Masa intelektual,
dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahun
Setelah anak melewati masa
kegoncangan yang pertama, maka proses sosialisasinya telah berlangsung dengan
lebih efektif. Sehingga menjadi matang untuk dididik daripada masa-masa sebelum
dan sesudahnya.
4. Masa sosial,
kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun
Masa sosial atau remaja merupakan masa
yang banyak menarik perhatian masyarakat karena mempunyai sifat khas dan yang
menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakatnya. Peranan manusia dewasa
harus hidup dalam alam kultur dan harus dapat menempatkan dirinya, diantara
nilai-nilai itu maka perlu mengenal dirinya sebagai pendukung maupun pelaksana
nilai-nilai tersebut. Untuk itulah maka ia harus mengarahkan dirinya agar dapat
menemukan diri , meneliti sikap hidup yang lama dan mencoba-coba yang baru agar
dapat menjadi pribadi dewasa.
Keluarga dan Fungsinya di Dalam
Kehidupan Manusia
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan
suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan
perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok
inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya
dalam masyarakat.
Keluarga merupakan gejala universal
yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga
mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga.
- Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengikatt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
- para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja.
- Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan.
- Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga
terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan
anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam
antropologi disebut keluarga inti.. satu keluarga ini dapat juga terwujud
menjadi keluarga luas dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain, baik
yang kerabat maupun yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama hidup dalam
satu rumah tangga dengan keluarga inti.
Dalam keluarga sering kita jumpai adanya
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yang harus dilakukan
itu biasanya disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan
yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi
keluarga adalah :
- Fungsi Biologis
Dengan fungasi ini diharapkan agar
keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi
anak-anaknya. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua
bagi anak-anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tantang kehidupan sex
bagi suami istri, pengetahuan mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan
kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain.
Dengan persiapan seperti ini dapat terbentuk keluarga yang harmonis dan berpengaruh baik bagi kehidupan bermasyarakat.
Dengan persiapan seperti ini dapat terbentuk keluarga yang harmonis dan berpengaruh baik bagi kehidupan bermasyarakat.
- Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha
agar setiap anggotanya terlindung dari gangguan-gangguan sebagai berikut :
- Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
- Gangguan penyakit dengan menyediakan obat-obatan
- Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar, tembok, dll
- Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyediakan
kebutuhan yang pokok, yaitu :
- Kebutuhan makan dan minum
- Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
- Kebutuhan tempat tinggal
4.
Fungsi Keagamaan
Dengan dasar pedoman ini keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi
Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha
untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari
peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa
yag disebut sosialisasi. Dalam fungsi ini juga harus ada pewarisan kebudayaan
dan nilai-nilainya, misalnya : sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku,
ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain. Dengan melalui nasihat
dan larangan, orang tua menyampaikan norma-norma hidup tertentu dalam
bertingkah laku.
Masyarakat dan Penggolongannya
Masyarakat adalah suatu istilah
yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, ada masyarakat kota, masyarakat
desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal
dari akar kata Arab yaitu Syaraka
yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”
Peter L Berger, seorang
ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu : “
masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas
sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam
tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau
kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai
sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang
bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing. Menilik kenyataan dilapangan,
suatu masyarakat bisa berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang
dari berbagai suku.
Dalam
perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapata digolongkan menjadi :
- Masyarakat sederhana, Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
- Masyarakat Maju, Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Kelompok
Masyarakat Non Industri dan Industri
Dalam
kelompok masyarakat maju, dapat dibedakan lagi menjadi
- Masyarakat non industri, Secara garis besar kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group. Sifat interaksi bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi dan pembagian kerja diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional objektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan/keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.
- Masyarakat industri, contohnya tukang roti, tukang bubut, tukang sepatu, tukang las, dll.
Makna
Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk
individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat
dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli Psikologi modern
menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang
kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari
merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat
tubuh saja, atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu
persatu terlepas daripada yang lain.
apabila kita mengamati sesuatu, maka kita
bukan hanya melihat sesuatu dengan alat mata kita saja, melainkan juga seluruh
minat, dan perhatian yang kita curahkan kepada objek yang kita amati itu. Minat
dan perhatian ini sangat dipengaruhi oleh niat dan kebutuhan kita pada waktu
itu. Dalam pengamatan suatu objek tersebut keseluruhan jiwa raga kita terlibat
dalam proses pengamatan itu, dan tidak hanya indera mata saja.
Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk
individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga
dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi (individu) yang khas
menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta
kelemahan-kelemahannya.
Makna
keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok
primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah grup
yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan yang
berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi, keluarga
dalam bentuk murni merupakan suatu kesatuan sosial mempunyai sifat-sifat
tertentu yang sama, dimana dsaja dalam satuan masyarakat manusia.
Makna
Masyarakat
Menurut R. Linton
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir
tentang dirinya sebagai satu keatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
Sedangkan menurut J.L. Gillin
dan J.P. Gillin masyarakat adalah
kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan
perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan yang lebih
kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
Mengingat definisi masyarakat di
atas, maka dapat di ambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai
syarat-syarat sebagai berikut :
a.
Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan
binatang.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Hubungan
Antara Individu, keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, dan masayarakat adalah aspek-aspek sosial yang
tidak bisa dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak
akan pernah ada keluarga, dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara
di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya
adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan
kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu
bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan
kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan
lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu
mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai
hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang
mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto,
Ward, Comte, Durkheim,
Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai
individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu
mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk
mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya
dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
Pendapat
saya :
"Individu, keluarga, dan
masyarakat itu tidak dapat dipisahkan. Karena tidak ada masyarakat tanpa adanya
keluarga, begitu pula dengan keluarga, tidak akan ada keluarga tanpa adanya
individu. Jadi ketiga hal tersebut sangat berkaitan, berdasarkan pada teori
Zoon Politicon yaitu manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sediri, jika tidak begitu maka tidak akan ada kehidupa. Karena makhluk yang
satu membutuhkan makhluk laiinya untuksaling berinteraksimelangsungkan
kehidupan. Oleh karena itu, unutk dapat hidup dengan sejahtera kita harus bisa
mengendalikan diri kita sendiri, seperti tidak egois. Tahap yang selanjutnya
adalah keluarga, kita harus bisa membimbing keluarga untuk hidup dengan baik
agar bisa berinteraksi dengan keluaga lainnya untuk membentuk masyarakat yeng sejahtera"
0 komentar